Official Web AADS
SOKOLA PESISIR MEMPERSEMBAHKAN
ADA APA DENGAN SAMPAH DI MARISO?
KETIKA LAUT SEMAKIN JAUH
"penyebab utama banjir di Mariso yaitu sistem drainase yang buruk dan wilayah Mariso yang rendah di bandingkan daerah lain disekitarnya yang telah di reklamasi"
TEASER FILM ADA APA DENGAN SAMPAH DI MARISO? KETIKA LAUT SEMAKIN MENJAUH
Berdasarkan data kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, tiap tahunnya produksi sampah Indonesia mencapai 67,8 Juta ton (BPS,2018), jumlah itu menempatkan Indonesia diperingkat ke empat sebagai negara penghasil sampah terbanyak di dunia dan Kota Makassar masuk ke dalam 10 besar kota penghasil sampah terbanyak tiap harinya di Indonesia yaitu 839,94 ton per hari. Jumlah produksi sampah yang tinggi dan pengelolaan sampah open dumping (penimbunan terbuka) yang umum dilakukan di Indonesia khususnya di Makassar tidak hanya berdampak pada kesehatan lingkungan tapi juga kesehatan warga yang tinggal di sekitar sampah tersebut.
Mariso adalah kecamatan terpadat kedua di Kota Makassar dengan kepadatan 33.241 km2. Kecamatan Mariso memiliki 7 kelurahan, dan salah satunya adalah Kelurahan Mariso. Seiring perkembangan kota Makassar banyak perubahan yang terjadi di Mariso. Dulu Mariso adalah kampung nelayan bermartabat yang terletak di Pesisir Makassar. Rencana pembangunan kota dan reklamasi pantai beberapa tahun belakang telah banyak mengubah wajah Mariso. Pembangunan di sekitar Mariso telah banyak menutup akses nelayan dan pencari tude (kerang) untuk melaut. Letak Mariso yang berada di pesisir menjadikannya muara pembuangan air yang tidak hanya membawa air tapi juga limbah dan sampah sehingga dulu tidak asing jika kita melihat tumpukan sampah di Mariso. Namun kini, sampah-sampah tersebut telah berubah menjadi bangunan seperti rumah, rusun dan hotel.
Tahun 2019 Sokola Pesisir berinisiatif untuk melakukan penelitian tindakan partisipatif bersama warga kelurahan Mariso. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil sampah yang selama ini mengisi ruang hidup warga Mariso dan membangun ruang dialog dalam penyelesesaian sampah bersama, dengan hipotesa awal yaitu sampah kering merupakan sampah yang mendominasi profil sampah di kelurahan Mariso dan sampah adalah penyebab utama banjir di Mariso.
Namun, berdasarkan data yang kami kumpulkan dengan metode random sampling, observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa sampah yang mendominasi produksi sampah rumah tangga warga Mariso adalah sampah basah. Dimana 50% dari sampah basah tersebut adalah nasi, di luar makanan tambahan lainnya yang terbuang. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena kita telah banyak membuang makanan, padahal kita bekerja untuk membeli bahan makanan. Selain itu, riset yang dilakukan oleh kader Sokola Pesisir ini menunjukkan bahwa penyebab utama banjir di Mariso yaitu sistem drainase yang buruk dan wilayah Mariso yang rendah di bandingkan daerah lain disekitarnya yang telah di reklamasi.
Pembangunan kota dan reklamasi pantai telah mendekatkan kehidupan kota yang serba cepat ke kampung nelayan Mariso yang tidak hanya mempengaruhi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat di kelurahan Mariso tapi juga telah merubah pola konsumsi warganya menjadi lebih instan. Hal ini berdampak signifikan pada produksi sampah dan asupan gizi warga. Berangkat dari hasil penelitian tersebut, remaja di sokola pesisir ingin mengajak semua pihak yang terkait untuk mendiskusikan bersama, agar lingkungan di Kelurahan Mariso jadi lebih baik.
DISKUSI PUBLIK DAN PEMUTARAN FILM: JUM'AT 28 MEI 2021
PEMATERI
Iqko Muhammad Iqbal
Moderator
Sarah Tamimi
Kordinator Program Sokola Pesisir
Eko Rusdianto
Mongabay
Baharuddin Opier
Tokoh Masyarakat
Ine Wahyuni Ibrahim, SPi
Lurah Mariso
Kahfiani, S.Hut
Kasi pengembangan dan pengendalian sampah sistem persampahan dan limbah B3 DLH Kota Makassar
Yuli Tanyadji
Ahli tata kota
"Berangkat dari hasil penelitian tersebut, remaja di sokola pesisir ingin mengajak semua pihak yang terkait untuk mendiskusikan bersama, agar lingkungan di Kelurahan Mariso jadi lebih baik"
BEHIND THE SCENE